Seks Bebas Tak Bikin Sakit Hati?

NEW YORK, KOMPAS.com — Siapa pun setuju kalau perilaku seks bebas menjadi pintu bagi timbulnya masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Selain menjadi sumber penularan penyakit seksual, seks bebas juga dapat menimbulkan dampak psikologis, terutama bagi para wanita.

Walau begitu, ada suatu penelitian terbaru di AS yang bertolak belakang dengan keyakinan yang tertanam di masyarakat tentang perilaku seks bebas selama ini.

Riset yang dilansir Minneapolis Star Tribune menyebutkan bahwa perilaku seks bebas tidak serta-merta dapat menimbulkan kerugian secara psikologis atau emosional bagi para remaja.

Dalam penelitian itu, para ahli melibatkan sebanyak 1.311 remaja berusia 18 hingga 24 yang tinggal di Minnesota. Para remaja ini ditanya mengenai beberapa hal seperti pengalaman seksual terkini, harga diri, dan kondisi jiwa mereka setelah mendapat pengalaman seksual.

Hanya satu dari lima remaja yang menyatakan bahwa pengalaman terakhir mereka adalah casual sex atau seks tanpa ikatan. Secara keseluruhan, kondisi emosi mereka ternyata tidak berbeda dengan remaja lain yang menyatakan bahwa pengalaman seksual terakhir mereka dilakukan dengan pasangan resmi.

“Kami begitu terkejut,” ungkap Marla Eisenberg, Asisten Profesor School of Public Health, University of Minnesota.

“Kebijaksanaan konvensional adalah casual sex, teman tetapi mesra, dan kencan semalam itu menyakitkan. Itulah yang sejak bertahun-tahun kami tanamkan kepada anak-anak,” ujarnya, sambil menambahkan pentingnya pendidikan seks secara khusus untuk meluruskan masalah ini.

Peneliti juga mengingatkan bahwa casual sex tidak untuk dilakukan siapa pun karena dapat menimbulkan konsekuensi yang buruk secara fisik. Rata-rata penyakit menular seksual (PMS) saat ini tercatat terus meningkat dan kehamilan di usia muda juga terus melonjak, khususnya di Minnesota.



Editor: acandra

Sumber : New York Daily News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog


Silahkan Menjadi Follower Dan Dapatkan Info Yang Bermanfaat