KOMPAS.com - Sering merasa cepat lelah meski hanya melakukan kerja ringan? Waspadalah, bisa jadi itu gejala payah jantung (heart failure) atau yang umum disebut Iemah jantung. Ini terjadi kala jantung gagal menjalankan tugas utamanya, memompa darah ke seluruh tubuh.
Agus (41) merasa ada yang aneh pada dirinya. Beberapa bulan lalu ia masih sanggup naik tangga tiga lantai menuju ruang kerjanya. Kini ia harus berhenti di tiap lantai untuk beristirahat. "Nggak tahu, sekarang saya kok cepat ngos-ngosan. Tiap satu lantai saya berhenti untuk ambil napas," ucap ayah empat anĂ¡k ini.
Seorang teman menduga jantungnya lemah. Penasaran, Agus periksa ke dokter. Hasilnya, benar ada kecenderungan payah jantung. Apalagi ia mengidap hipertensi. "Kata dokter, hipertensi telah merembet ke fungsi jantung. Saya tak boleh bekerja berat," ujarnya.
Hipertensi ikut andil
Penyakit payah jantung atau lemah jantung banyak diderita oleh kalangan lansia. Ini dikarenakan fungsi jantung yang memang menurun dimakan usia. Namun, payah jantung juga bisa menimpa orang usia produktif.
Dijelaskan Dr. Santoso Karo Karo, Sp.JP, MPH, ahli jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskular Indonesia (Perki), payah jantung merupakan kondisi jantung tak kuat lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh.
"Tugas utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan di paru-paru. Jika fungsi ini terganggu dan tubuh kekurangan asupan darah, timbul berbagai gejala. Yang paling sering ditemui adalah mudah lelah," ungkapnya.
Istilah payah jantung ini dalam masyarakat lebih dikenal dengan sebutan lemah jantung. Menurut Dr. Santoso, "Yang benar payah jantung atau heart failure, bukan lemah jantung!"
Kemampuan jantung melaksanakan tugas secara alami berangsurangsur menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan semakin mencolok jika ada kondisi lain yang memengaruhi, misalnya infeksi pada otot jantung (miokarditis).
Bisa juga karena serangan jantung koroner yang merusak otot jantung. Hipertensi yang parch turut serta membuat massa otot jantung membesar, sehingga detaknya tidak normal, atau karena gangguan fungsi katup jantung.
"Masih banyak faktor yang menyebabkan payah jantung. Biasanya payah jantung diderita setelah seseorang sakit atau ada kondisi tertentu yang merusak organ jantung. Jadi tidak perlu heran, pengidap hipertensi yang masih muda bisa terkena payah jantung. Saat ini hipertensi banyak menyerang kaum muda," ucapnya.
Sesak napas
Gejala awal payah jantung adalah mudah lelah, sering batuk hingga sesak napas berat, dan detak jantung lebih kencang. Kalau sudah begitu, aktivitas harian pun bisa terganggu. "Seperti kasus Agus, awalnya ia tidak masalah naik tangga tiga lantai. Lama-lama ia merasa cepat lelah," imbuh Dr. Santoso.
Para ahli jantung di New York Heart Association menetapkan empat tingkatan gejala lelah dan sesak napas akibat payah jantung. Pertama, pasien merasa sesak napas jika melakukan aktivitas berat.
Kedua, pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik karena mullah lelah sampai sesak napas. Ketiga, aktivitas ringan dalam rumah pun bisa membuat sesak napas. Keempat, dalam keadaan istirahat pun pasien bisa mengalami sesak napas.
Dari tingkatan tersebut, bisa terbayang kegiatan apa yang-boleh dan tidak boleh dilakukan pasien. "Jika masih tahap awal, olahraga mungkin tidak terlalu masalah. Kalaupun mau, pilih jenis olahraga yang tidak banyak menghabiskan tenaga, misalnya jolting atau jalan sehat. Tapi, jika sudah tahap keempat, sepertinya sulit bagi pasien untuk beraktivitas," paparnya.
Tak bisa diperbaiki
Pengobatan payah jantung hanya bertujuan mencegah kerusakan lebih lanjut. "Jadi pengobatan tidak untuk memperbaiki otot jantung yang rusak. Karena otot tersebut sudah sulit diperbaiki dengan terapi obat," ujarnya.
Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab. Jika payah jantung karena hipertensi, hipertensinya harus ditangani terlebih dahulu. "Obat pendukung untuk mengeluarkan cairan dari jantung atau mengurangi beban kerja jantung juga bisa diberikan," kata Dr. Santoso.
Cara mudah mencegah payah jantung, yakni berpola hidup sehat. "Hipertensi, serangan jantung koroner, dan lainnya yang merupakan pencetus payah jantung disebabkan pola hidup tidak baik. Cara mencegah yang paling efektif adalah pola hidup sehat: makan sehat, istirahat cukup, tidak stres, dan rajin olahraga," katanya. (GHS/Michael)
Agus (41) merasa ada yang aneh pada dirinya. Beberapa bulan lalu ia masih sanggup naik tangga tiga lantai menuju ruang kerjanya. Kini ia harus berhenti di tiap lantai untuk beristirahat. "Nggak tahu, sekarang saya kok cepat ngos-ngosan. Tiap satu lantai saya berhenti untuk ambil napas," ucap ayah empat anĂ¡k ini.
Seorang teman menduga jantungnya lemah. Penasaran, Agus periksa ke dokter. Hasilnya, benar ada kecenderungan payah jantung. Apalagi ia mengidap hipertensi. "Kata dokter, hipertensi telah merembet ke fungsi jantung. Saya tak boleh bekerja berat," ujarnya.
Hipertensi ikut andil
Penyakit payah jantung atau lemah jantung banyak diderita oleh kalangan lansia. Ini dikarenakan fungsi jantung yang memang menurun dimakan usia. Namun, payah jantung juga bisa menimpa orang usia produktif.
Dijelaskan Dr. Santoso Karo Karo, Sp.JP, MPH, ahli jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskular Indonesia (Perki), payah jantung merupakan kondisi jantung tak kuat lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh.
"Tugas utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan di paru-paru. Jika fungsi ini terganggu dan tubuh kekurangan asupan darah, timbul berbagai gejala. Yang paling sering ditemui adalah mudah lelah," ungkapnya.
Istilah payah jantung ini dalam masyarakat lebih dikenal dengan sebutan lemah jantung. Menurut Dr. Santoso, "Yang benar payah jantung atau heart failure, bukan lemah jantung!"
Kemampuan jantung melaksanakan tugas secara alami berangsurangsur menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan semakin mencolok jika ada kondisi lain yang memengaruhi, misalnya infeksi pada otot jantung (miokarditis).
Bisa juga karena serangan jantung koroner yang merusak otot jantung. Hipertensi yang parch turut serta membuat massa otot jantung membesar, sehingga detaknya tidak normal, atau karena gangguan fungsi katup jantung.
"Masih banyak faktor yang menyebabkan payah jantung. Biasanya payah jantung diderita setelah seseorang sakit atau ada kondisi tertentu yang merusak organ jantung. Jadi tidak perlu heran, pengidap hipertensi yang masih muda bisa terkena payah jantung. Saat ini hipertensi banyak menyerang kaum muda," ucapnya.
Sesak napas
Gejala awal payah jantung adalah mudah lelah, sering batuk hingga sesak napas berat, dan detak jantung lebih kencang. Kalau sudah begitu, aktivitas harian pun bisa terganggu. "Seperti kasus Agus, awalnya ia tidak masalah naik tangga tiga lantai. Lama-lama ia merasa cepat lelah," imbuh Dr. Santoso.
Para ahli jantung di New York Heart Association menetapkan empat tingkatan gejala lelah dan sesak napas akibat payah jantung. Pertama, pasien merasa sesak napas jika melakukan aktivitas berat.
Kedua, pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik karena mullah lelah sampai sesak napas. Ketiga, aktivitas ringan dalam rumah pun bisa membuat sesak napas. Keempat, dalam keadaan istirahat pun pasien bisa mengalami sesak napas.
Dari tingkatan tersebut, bisa terbayang kegiatan apa yang-boleh dan tidak boleh dilakukan pasien. "Jika masih tahap awal, olahraga mungkin tidak terlalu masalah. Kalaupun mau, pilih jenis olahraga yang tidak banyak menghabiskan tenaga, misalnya jolting atau jalan sehat. Tapi, jika sudah tahap keempat, sepertinya sulit bagi pasien untuk beraktivitas," paparnya.
Tak bisa diperbaiki
Pengobatan payah jantung hanya bertujuan mencegah kerusakan lebih lanjut. "Jadi pengobatan tidak untuk memperbaiki otot jantung yang rusak. Karena otot tersebut sudah sulit diperbaiki dengan terapi obat," ujarnya.
Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab. Jika payah jantung karena hipertensi, hipertensinya harus ditangani terlebih dahulu. "Obat pendukung untuk mengeluarkan cairan dari jantung atau mengurangi beban kerja jantung juga bisa diberikan," kata Dr. Santoso.
Cara mudah mencegah payah jantung, yakni berpola hidup sehat. "Hipertensi, serangan jantung koroner, dan lainnya yang merupakan pencetus payah jantung disebabkan pola hidup tidak baik. Cara mencegah yang paling efektif adalah pola hidup sehat: makan sehat, istirahat cukup, tidak stres, dan rajin olahraga," katanya. (GHS/Michael)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar